13 Februari 2012


Kejadian tadi pagi adalah kejadian yang sangat menentukan moodku hari ini. Ya, pagi  itu….

Suasana upacara bendera sudah mulai terasa dari parkiran sma negeri 24 bandung.
Kadang jika melihat lambang 24 yang terpampang di depan jalan A.H.Nasution itu sering membuatku termenung, kadang juga di dalam hatiku sering terjadi dialog kecil,
"SMA negeri 24 bandung. Ah aku ternyata sudah SMA ya, iya lihat saya rok abu-abu
yang aku pakai ini, begitu cepat rasanya...padahal kemarin baru saja aku lahir eh tau-tau sudah sma lagi (sambil cekikikan dalam hati kalau ingat dialog itu, dialog yang setiap pagi selalu terulang kembali)."

hoam hoam ngantuk ngantuk, tapi tetap semangat ya ayo masih hari pertama di minggu kedua Februari !!!

seperti kebiasaan ku tiap pagi, cek isi spidol...
satu garis,dua garis, tiga garis, empat garis. Sip spidol ini lulus sensor dan yang itu biar saja aku simpan dulu karena tintanya tidak begitu jelas. Ketika bergerak menuju tempat penyimpanan spidol, disana duduklah seorang Naufal Kautsar, dia itu anak baru 6 bulan yang lalu pindahan dari Labschool UPI yang di Dago. Padahal udah bagus-bagus di Labschool kok pindah sih ke 24, oiya mungkin karena di 24 ada aku jadi dia pindah deh (konyol, gak mungkin kayak gitu sya).

N : "Jadi siapa itu P, Pikri wahahaha (tertawa)." Azka juga ada disana dan sama-sama ikut tertawa
A : "Bukan yee, P itu Prima tau..."

Jadi gini waktu itu karena keasyikan ngobrol sama Mr. Prime minister eh Prima maksudnya aku jadi nulis di PM "ppppppppppppppppppppp." eh taunya si naufal baca dan nge-chat.

Prima, nama baru ya di blog ini hehehe orangnya asik, sedikit autis yang membuatnya menjadi cerdas, orang yang denger-denger dari anak xenon punya IQ diatas rata-rata, dan terbukti. Orangnya apa adanya ngga drama-dramaan kayak omes, widi #eh (dari sudut pandang aku ya ini mah). Seseorang yang bakalan 2 taun sekelas sama aku di kerajaan mang Apip ini. dan seseorang yang kayaknya bisa aku jadiin temen (New Friendship).

balik lagi ke bangku dan ngedengerin argumen Monic tentang Pa cepi lah, Pa deni lah, Pa nanang lah dan blablablabla. Untung tugas sebagai anak PMR yang ngejaga di lapang buru-buru manggil seorang Alsya ini yang senang karena bisa kabur dan nggak usah ngedengerin curhatan Monic yang berujung pada negative thinking kepada guru-guru. Mereka nggak seburuk itu Monic.

bersamaan dengan seseorang yang semester 1 menjadi saudara kembar aku dan mungkin masih hehehe kami menuruni anak tangga. Berhubung kemampuan aku yang pas-pasan pada pelajaran cara memakai syal PMR, akhirnya aku minta bantuan Eka untuk masangin syal, sambil belajar juga tentunya. Tapi of course aku minta pasanginnya sebelum nyampe sekre, malu dong sama Arya dan kawan-kawan yang udah bisa pake syal hahahahaha (alsya, alsya ada ada aja kamu ini...dasar)

saat menuju sekre, sangat kebetulan sekali aku ketemu Monica. Padahal kan dia jarang gentayangan di situ (jahat ih pake kata gentayangan). Lalu sambil melihat Monica membawa topi dia bertanya
M : "sya tau ngga ini topi punya siapa !" dengan cara bicaranya yang sok
sebelum sempat menjawab antara mau ketawa itu juga soalnya mana gue tau lo pegang topi siapa,
emang  gue dukun apa. Eh Monic udah nyerocos duluan
M : "topinya Azka." sambil ngedelek gitu matanya, aslining Mon ngga enak banget cara kamu ....

Nah dari situlah moodku secara drastis berubah. Sedetik setelah Monica bicara aku benar-benar marah, kesal, tersinggung dan sedetik kemudian ingin rasanya aku menangis. Tak kuasa air mata ini ingin keluar Tapi aku sudah janji pada diriku sendiri kalau di SMA, alsya nggak boleh nangis.

alih alih supaya tidak mengangis akhirnya aku ajak Eka yang berada di kursi depan kopsis untuk berbicara. Untungnya di sana ada Indah rendi yang bisa aku ajak bicara juga dan Puspita datang yang bisa aku ajak bicara juga. Sejenak biarlah aku lupa dengan masalah itu

tapi apa daya ternyata masalah itu nggak bisa lupa juga sampai detik ini saat aku menulis di depan layar komputer. Kata-kata, cara bicara, cara pandang Monica Sylvia tidak bisa aku lupakan, sungguh Mon kamu keterlaluan. Kalian mungkin tidak tahu betapa aku begitu sangat...sangat....

jika kalian pernah menonoton serial televisi tentang geng cewek-cewek populer di SMA yang ngelabrak temennya sendiri yang nggak punya salah apa-apa. Ya seperti itulah saat Monica mengatakannya padaku

sepanjang upacara yang ada dalam otakku hanyalah kata-kata Monica. Aku tidak bisa berkonsentrasi pada acara penaikan bendera yang pengereknya aryadipa dan pembentangnya Yessica, pembaca UUD nya M Dhiaulhaq, petugas upacaranya anak ipa 1 dan padusnya gabungan ipa 1 dan sosial 1. Kenapa pula Monica bisa berkata seperti itu kepadaku. Azka, emang Monica tau apa ?

Seberapa jauh Monica tau tentang aku dan anak Pak Budi itu, sejauh apa ?
Dan seberapa banyak anak-anak ipa 4 tau itu, seberapa banyak ?

Yunan, di group bbm ipa 4 pun dia pernah mengungkit-ungkit tentang hal itu pula.
Memang seberapa canggih teknologi sehingga mereka semua tau itu !!!!

Di kelas pikiranku tidak tenang, sungguh tidak tenang dan aku mengalihkannya pada LKS olahraga. Sampai-sampai mungkin begitu khidmatnya aku mengerjakan LKS itu sampai-sampai Chyndi bilang, "alah sok rajin." Tapi chynd, kamu harus tau gimana perasaan aku waktu itu sungguh nggak tenang.

Kata-kata yang aku kutip dari blognya Teh Hasya
"Bila belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang, cukup cintai ia dalam diam."
Andai aku baca kata-kata ini 8 bulan yang lalu mungkin nggak akan kayak gini situasinya !!!
Andai dulu aku nggak usah cerita kalau aku.....
Ah kesalahanku memang
Mengingat kata-kata Pa cepi Pendewasaan ya mungkin inilah yang dimaksud dengan Pendewasaan diri.
Biarlah kesalahan yang telah aku perbuat menjadi pengalaman yang berharga dan menjadi salah satu hal yang dapat mendewasakan diriku menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer